Style Ala Al-Quran

Rabu, 27 Januari 2016





"Hai Sist... apa kabarmu?, hari gini masih pakai hijab... apa kata dunia", kata salah seorang teman fulanah di sekolah. Hai Bro... mau pergi kemana? Masjid?... Ya ela mendingan pergi ke mall biar ga dibilang kuper", sindir salah seorang teman Fulan yang hendak menuju ke masjid.
Begitu banyak lontaran yang sering diucapkan oleh teman kita. Acapkali ucapan tersebut membuat kita merasa risih. Seorang yang menyandang gelar seorang muslim masih risih dengan aturan dan syari'at dalam agama Islam. Fenomena ini banyak terjadi di era globalisasi. Anak muda sekarang lebih senang jalan-jalan ke tempat pusat perbelanjaan, mall, coffie, atau rekreasi ke daerah tertentu dibandingkan berdiam diri bermunajat kepada Sang Pencipta. Kalau sudah begini apa kata akhirat nanti?
Mukjizat Al-Quran
Al-Quran merupakan sebuah aturan yang telah ditetapkan Alloh untuk mengatur segala aspek dalam kehidupan. Sudah menjadi tabiat setiap manusia untuk mematuhi aturan yang ada. Baik aturan itu ditetapkan oleh manusia sendiri maupun oleh sang Pencipta. Aturan ini dibuat untuk mengatur tatanan kehidupan dalam masyarakat.
Al-Qur'an diturunkan bukan hanya untuik dibaca semata, melainkan untuk ditelaah dan dipahami isi kandungan yang ada di dalamnya. Mulai dari ilmu pengetahuan, kesehatan, ekonomi, persaudaraan dan lain sebagainya.
Salah satu contoh mukjizat dari Al-Quran yang menjelaskan tetang ilmu pengetahuan adalah disebutkan di dalam surat An-Naml ayat 21 yang artinya "Bukankah Dia (Allah) telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut?. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui". Dalam tafsiran ayat yang dimaksud "menjadikan suatu pemisah antara dua laut" adalah laut yang asin dan sungai besar yang bermuara di laut. Sungai yang tawar itu telah sampai di muara tidak langsung menjadi asin.
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya. Kok bias gitu ya?. Seorang peneliti yang bernama Jacques Yues Costeau sedang meneliti di dasar laut daerah Mexiko. Betapa terkejutnya dia ketika melihat fenomena luar biasa. "Air tawar di dalam air laut" pikirnya. Rasa penasaranya membuat dia melakukan penelitian tentang terpisahnya antara air laut dan air tawar. Kemudian para peneliti pun mengakatan bahwasanya fenomena diklasifikasikan ke dalam lapisan hydrogen sulfide.
Al-Qur'an Is My Style
Okey sobat, kita ketahui dewasa ini teknologi berkembang pesat. segala sesuatu dapat diperoleh dengan sangat mudah. Ilmu pengetahuan, sosial media denga segala fitur-fiturnya, game online begitu mengasyikkan ketika dimainkan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan trend masa kini. Pemuda dan pemudi pada zaman sekarang lebih menggandrungi trend dari barat. Biar ga dibilang kuper atau ketinggalan zaman.
Gaya seperti ini yang menjadikan umat Islam lemah di mata musuhnya dan kehilangan keharmonisan keluarga Qurani. Kalau sudah begini yang salah siapa?
Al-Quran sendiri telah menjelaskan beberapa rambu-rambu yang mengatur tatanan masyarakat dari segala lini kehidupan. Dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Keluarga adalah satuan terkecil dari perkumpulan dalam masyarakat. Seorang individu akan baik ketika lingkungan keluarga dibina dan dididik dengan akhlak Islami. Trus apaan ya biar kita dapat bergaya dengan gaya Al-Quran?
1. Menjalankan segala syariat Islam.
 Syariat Islam begitu komprehensif bagi berbagai penyelesaian problematika kehidupan. Masalah yang sepele pun tak luput dari pembahasan yang ada di Al-Quran. Sebagai contoh seorang ibu rumah tangga hendak memasak masakan rending. Tetapi ibu tersebut tidak mengetahui resep dan cara membuatnya. Nah di dalam Al-Quran sudah disebutkan cara mengatasi hal tersebut. sebagai mana yang tertera di dalam firmanNya "...maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan..."(An-Nahl:43). Adakah kitab suci yang menerangkan hal yang terperinci selain Al-Quran?.
2. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda dari kita. 
Sering kita jumpai setiap pergaulan tidak lepas dari interaksi antar sesama. Dengan orang tua, kakak , adik, teman, dll. Interaksi merupakan salah satu alat komunikasi yang paling menentukan watak dan kepribadian seseorang. Seorang dikatan baik ketika orang tersebut berinteraksi dengan baik. Salah satunya adalah hendaknya kita menghormati orang yang lebih tua dari kita. Ketika betemu bertutur kata dengan baik, mematuhi segala nasihat yang diberikan. Pun dengan orang yang lebih muda dari kita. Sikap menyayangi harus kita tanamkan kepada orang yang lebih muda dari kita. Nabi Muhammad bersabda ,“Bukanlah dari kami siapa yang tidak menghormati yang tua, dan tidak menyanyangi yang muda” .(Hr. Tirmdizi). Maksud dari hadis di atas bahwasanya orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang muda bukan dari umat nabi Muhammad. Naudzu bullah min dzalik.
3. Selalu tersenyum ketika bertemu dengan saudara sesama muslim.
            Senyum dan bermuka ceria ketika bertemu dengan sesama saudara dapat mempengaruhi ketika kita melakukan interaksi. Seganteng-gantengnya orang dan secantik-cantiknya kalau bermuka masam pasti orang tidak mau berinteraksi dengannya. Betul…?
            Senyum dan bermuka ceria ketika bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dinilai dengan ibadah lho. Bagaimana bisa ya?. Nabi Muhammad bersabda, “Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi). Selain itu senyum dan bermuka manis memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan yaitu:
  1. Menjaga kekebalan sistem tubuh.
  2. Menurunkan tekanan darah tinggi.
  3. Meringankan rasa sakit.
  4. Wajah tampak awet muda.
  5. Mencegah stress.
  6. Berfikir positif.
  7. Menjaga stamina.
Menyenagkan bukan senyum dihadapan saudara. Sudah dapat pahala dan manfaat kesehatan pula. Mau..?
4. Mengucapkan salam ketika memasuki rumah, bertemu dengan sesama muslim.
            Ucapan yang baik dan bersahabat akan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap sesama. Sikap seorang akan dinilai dari pertama kali yang dia katakana. Kata-kata yang baik akan menumbuhkan sikap positif seorang ketika berinteraksi. Islam mengajarkan kepada ummatnya agar memulai pembicaraan dengan ucapan salam. Ini dilakukan agar menumbuhkan rasa kecintaan terhadap saudara semuslim.
5. Berjabat tangan ketika bertemu kedua orang tua.
            Sungguh sangat ironis sekali di era globalisasi ini budaya berjabat tangan sudah mulai luntur bahkan hilang. Kawula muda lebih senang ketika bertemu dengan temanya bertepuk tangan, melambai-lambai tangan, atau mungkin dengan sapaan yang dibuat-buat. Emang anak zaman sekarang. Sayangnya kita kuramg pandia memilah dan memilih sikap ketika bertemu dengan sesama.
            Akibatnya banyak anak muda sekarang jarang sekali melakukan jabat tangan ketika bertemu. Rasa keharmonisan persaudaraan dan pertemanan lambat laun akan berkurang. Yah kalau begini mungkin ke depanya rasa acuh tak acuh akan timbul pada diri kita dan menjalar ke keluarga, masyarakat, dan negara. Berawal dari hal-hal yang sepele tersebut akan menimbulkan perpecahan, kebencian, dan kehancuran yang tak akan berujung. Jadi biasakan berjabat tangan ketika bertemu dengan orang lain.  

Setelah mengetahui tips dan triknya, yuk raih style ala Al-Quran agar keharmonisan tetap terjaga. Al-Quran is my style… why not?




http://www.islamic-bookfair.com

0 komentar:

Posting Komentar