"Hai Sist... apa kabarmu?, hari gini masih pakai hijab... apa kata dunia", kata salah seorang teman fulanah di sekolah. Hai Bro... mau pergi kemana? Masjid?... Ya ela mendingan pergi ke mall biar ga dibilang kuper", sindir salah seorang teman Fulan yang hendak menuju ke masjid.
Begitu banyak lontaran yang
sering diucapkan oleh teman kita. Acapkali ucapan tersebut membuat kita merasa
risih. Seorang yang menyandang gelar seorang muslim masih risih dengan aturan
dan syari'at dalam agama Islam.
Fenomena ini banyak terjadi di era globalisasi. Anak muda sekarang lebih senang
jalan-jalan ke tempat pusat perbelanjaan, mall, coffie, atau rekreasi ke
daerah tertentu dibandingkan berdiam diri bermunajat kepada Sang Pencipta.
Kalau sudah begini apa kata akhirat nanti?
Mukjizat Al-Quran
Al-Quran merupakan sebuah aturan
yang telah ditetapkan Alloh untuk mengatur segala aspek dalam kehidupan. Sudah
menjadi tabiat setiap manusia untuk mematuhi aturan yang ada. Baik aturan itu
ditetapkan oleh manusia sendiri maupun oleh sang Pencipta. Aturan ini dibuat
untuk mengatur tatanan kehidupan dalam masyarakat.
Al-Qur'an diturunkan bukan hanya untuik dibaca semata, melainkan untuk
ditelaah dan dipahami isi kandungan yang ada di dalamnya. Mulai dari ilmu
pengetahuan, kesehatan, ekonomi, persaudaraan dan lain sebagainya.
Salah satu contoh mukjizat dari
Al-Quran yang menjelaskan tetang ilmu pengetahuan adalah disebutkan di dalam
surat An-Naml ayat 21 yang artinya "Bukankah Dia (Allah) telah
menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut?. Apakah di samping Allah ada tuhan
(yang lain)?. Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui". Dalam
tafsiran ayat yang dimaksud "menjadikan suatu pemisah antara dua
laut" adalah laut yang asin dan sungai besar yang bermuara di laut.
Sungai yang tawar itu telah sampai di muara tidak langsung menjadi asin.
Maha Benar Allah dengan segala
firmanNya. Kok bias gitu ya?. Seorang peneliti yang bernama Jacques Yues
Costeau sedang meneliti di dasar laut daerah Mexiko. Betapa terkejutnya dia
ketika melihat fenomena luar biasa. "Air tawar di dalam air laut"
pikirnya. Rasa penasaranya membuat dia melakukan penelitian tentang terpisahnya
antara air laut dan air tawar. Kemudian para peneliti pun mengakatan bahwasanya
fenomena diklasifikasikan ke dalam lapisan hydrogen sulfide.
Al-Qur'an Is My Style
Okey sobat, kita ketahui dewasa
ini teknologi berkembang pesat. segala sesuatu dapat diperoleh dengan sangat
mudah. Ilmu pengetahuan, sosial media denga segala fitur-fiturnya, game
online begitu mengasyikkan ketika dimainkan, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan trend masa kini. Pemuda dan pemudi pada zaman sekarang lebih
menggandrungi trend dari barat. Biar ga dibilang kuper atau ketinggalan zaman.
Gaya seperti ini yang menjadikan
umat Islam lemah di mata
musuhnya dan kehilangan keharmonisan keluarga Qurani. Kalau sudah begini yang
salah siapa?
Al-Quran sendiri telah menjelaskan beberapa
rambu-rambu yang mengatur tatanan masyarakat dari segala lini kehidupan.
Dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Keluarga adalah
satuan terkecil dari perkumpulan dalam masyarakat. Seorang individu akan baik
ketika lingkungan keluarga dibina dan dididik dengan akhlak Islami. Trus apaan ya biar kita
dapat bergaya dengan gaya Al-Quran?
1. Menjalankan segala syariat Islam.
Syariat Islam begitu komprehensif bagi
berbagai penyelesaian problematika kehidupan. Masalah yang sepele pun tak luput
dari pembahasan yang ada di Al-Quran. Sebagai contoh seorang ibu rumah tangga
hendak memasak masakan rending. Tetapi ibu tersebut tidak mengetahui resep dan
cara membuatnya. Nah di dalam Al-Quran sudah disebutkan cara mengatasi hal
tersebut. sebagai mana yang tertera di dalam firmanNya "...maka
bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan..."(An-Nahl:43).
Adakah kitab suci yang menerangkan hal yang terperinci selain Al-Quran?.
2. Menghormati orang yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda dari kita.
Sering kita jumpai setiap
pergaulan tidak lepas dari interaksi antar sesama. Dengan orang tua, kakak ,
adik, teman, dll. Interaksi merupakan salah satu alat komunikasi yang paling
menentukan watak dan kepribadian seseorang. Seorang dikatan baik ketika
orang tersebut berinteraksi dengan baik. Salah satunya adalah hendaknya kita
menghormati orang yang lebih tua dari kita. Ketika betemu bertutur
kata dengan baik, mematuhi segala nasihat yang diberikan. Pun dengan orang
yang lebih muda dari kita. Sikap menyayangi harus kita tanamkan kepada orang
yang lebih muda dari kita. Nabi Muhammad bersabda ,“Bukanlah dari kami siapa
yang tidak menghormati yang tua, dan tidak menyanyangi yang muda” .(Hr.
Tirmdizi). Maksud dari hadis di atas bahwasanya orang yang tidak menghormati
yang lebih tua dan tidak menyayangi yang muda bukan dari umat nabi Muhammad. Naudzu
bullah min dzalik.
3. Selalu tersenyum ketika bertemu dengan saudara
sesama muslim.
Senyum
dan bermuka ceria ketika bertemu dengan sesama saudara dapat mempengaruhi
ketika kita melakukan interaksi. Seganteng-gantengnya orang dan
secantik-cantiknya kalau bermuka masam pasti orang tidak mau berinteraksi
dengannya. Betul…?
Senyum
dan bermuka ceria ketika bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dinilai
dengan ibadah lho. Bagaimana bisa ya?. Nabi Muhammad bersabda, “Senyum manismu dihadapan saudaramu
adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi). Selain itu senyum dan bermuka manis memiliki
beberapa manfaat bagi kesehatan yaitu:
- Menjaga kekebalan sistem tubuh.
- Menurunkan tekanan darah tinggi.
- Meringankan rasa sakit.
- Wajah tampak awet muda.
- Mencegah stress.
- Berfikir positif.
- Menjaga stamina.
Menyenagkan bukan senyum dihadapan saudara. Sudah
dapat pahala dan manfaat kesehatan pula. Mau..?
4. Mengucapkan salam ketika memasuki rumah,
bertemu dengan sesama muslim.
Ucapan
yang baik dan bersahabat akan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap sesama. Sikap
seorang akan dinilai dari pertama kali yang dia katakana. Kata-kata yang baik
akan menumbuhkan sikap positif seorang ketika berinteraksi. Islam mengajarkan
kepada ummatnya agar memulai pembicaraan dengan ucapan salam. Ini dilakukan
agar menumbuhkan rasa kecintaan terhadap saudara semuslim.
5. Berjabat tangan ketika bertemu kedua orang
tua.
Sungguh
sangat ironis sekali di era globalisasi ini budaya berjabat tangan sudah mulai
luntur bahkan hilang. Kawula muda lebih senang ketika bertemu dengan temanya
bertepuk tangan, melambai-lambai tangan, atau mungkin dengan sapaan yang
dibuat-buat. Emang anak zaman sekarang. Sayangnya kita kuramg pandia memilah
dan memilih sikap ketika bertemu dengan sesama.
Akibatnya
banyak anak muda sekarang jarang sekali melakukan jabat tangan ketika bertemu. Rasa
keharmonisan persaudaraan dan pertemanan lambat laun akan berkurang. Yah kalau
begini mungkin ke depanya rasa acuh tak acuh akan timbul pada diri kita dan
menjalar ke keluarga, masyarakat, dan negara. Berawal dari hal-hal yang sepele
tersebut akan menimbulkan perpecahan, kebencian, dan kehancuran yang tak akan
berujung. Jadi biasakan berjabat tangan ketika bertemu dengan orang lain.
Setelah mengetahui tips dan triknya, yuk raih
style ala Al-Quran agar keharmonisan tetap terjaga. Al-Quran is my style… why not?
0 komentar:
Posting Komentar